BAB 5
PENDIDIK DAN PESERTA
DIDIK
PENDIDIK
Pengertian
Pendidik
Pendidik
adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya pendidikan,
sejalan dengan itu ada juga yang menyatakan bahwa pendidik adalah orang dewasa
yang membantu terhadap anak didik agar menjadi dewasa.
Dalam
UU No. 2o tahun 2003 pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor instruktur,
fasilitator dan sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Sedangkan
dalam UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Ciri-ciri
Pendidik
Ciri
utama seorang pendidik adalah adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya
terhadap anak didik. Kewibawaan adalah suatu pengaruh yang diakui kebenaran dan
kebesarannya, bukan sesuatu yang memaksa.
Ciri
kedua seorang pendidik adalah mengenal peserta didiknya.
Ciri
ketiga seorang pendidik adalah mau membantu peserta didiknya maka bantuan yang
diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.
Syarat-syarat
Pendidik
1. Seorang pendidik harus mengetahui tujuan pendidikan
2. Seorang
pendidik harus mengenal peserta didiknya
3. Seorang
pendidik harus tahu prinsip dan penggunaan alat pendidikan
4. Ia
harus mempunyai sikap bersedia membantu peserta didik
5. Ia
harus dapat beridentifikasi terhadap muridnya.
Jenis-jenis
Pendidik
Pendidikan
di Indonesia terbagi menjadi pendidik di keluarga, sekolah dan masyarakat,
masing-masing komponen tersebut ada bertanggung jawabnya yang juga dikatakan
sebagai pendidik.
PESERTA
DIDIK
Pengertian
Peserta Didik
Peserta
didik adalah umat amnesia yang diakui haknya sebagai individu dan mempunya
tanggung jawab sosial dengan demikian peserta didik dikatakan sebagai anak
manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan pendidik.
Dalam
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
a. Kelemahan
dan Ketidakberdayaan
Manusia dilahirkan dalam keadaan
lemah dan tidak berdaya. Kelemahan yang dimiliki oleh anak adalah kelemahan
rohaniah dan jasmaniah, maka dia tidak kuat oleh gangguan cuaca, keadaan tubuh
yang basah, panas atau dingin. Begitu juga rohaniahnya, dia tidak mampu membedakan
keadaan yang berbahaya dan menyenangkan. Kelemahan dan ketidakberdayaan makin
lama makin hilang berkat pendidikan.
Bayi yang normal atau sehat tidak
pernah diam. Kalu sudah pandai berpindah tempat ia tak mau diam barang
sebentar. Apa saja yang ia temukan ia raba dan ia coba. Semua ingin ia ketahui.
Dalam sorotan ini maka menjadi jelas bagi kita
bahwa kegiatan peserta didik yang menunjukkan cirri khas itulah yang dapat
memungkinkan kita memberikan pendidikan kepadanya. Sebab kalau tak ada ini amat
diragukan bagaimana kita akan membuatnya berkembang, sebab berkembang
memerlukan hal yang bersifat dasar, yaitu keinginan dari anak sendiri untuk
berkembang.
c.
Peserta
didik yang igin menjadi diri sendiri
Kita
mengetahui bahwa hal ini penting baginya, karena untuk dapat bergaul dalam
masyarakat, seseorang itu harus merupakan diri sendiri atau pribadi itu. Tanpa
itu maka manusia akan menjadi “yesmen”, manusia
masa yang tak punya pribadi.
Jenis-jenis peserta didik
a. Peserta
didik menurut tahap perkembangan
§ Bayi (kira-kira sejak lahir sampai umur satu tahun)
§ Kanak-kanak
(1tahun sampai 7 tahun)
§ Anak-anak
(7 tahun sampai 13 tahun)
§ Remaja
(13 tahun ke atas)
Masa bayi ini bersifat tidak berdaya di
satu pihak akan tetapi pihak lain menunjikkan hasrat berkembang yang tak
kunjung berhenti dan dengan semangat yang mengagumkan.
Masa kanak-kanak adalah masa
eksplorasi (penyelidikan). Masa ini
penuh dengan kegairahan untuk melihat dan mengetahui sebanyak-banyaknya.
Anak-anak adalah mereka yang menginjak masa
yang lebih luas daripada dunia kanak-kanak. Masa ini adalah masa perkembangan
yang lebih luas. Masa anak-anak lebih
ditandai kepada kehidupan intelektualisme dalam arti pengenalan dunia
yang lebih luas dan sedikit abstrak, serta dunia khayal.
Masa remaja adalah masa untuk menyesuaiakan
diri peserta didik menjadi lebih matang dalam segi sosialnya, disamping ia
belajar lebih banyak mengenai kematangan rukhaniah dalam segi tanggung jawab
dan kematagan perasaan serta berfikir.
b.
Peserta didik dibedakan
menurut hubungannya dengan pendidik
Masa bayi hubungan antara peserta
didik dan pendidik itu tidak menjadi soal benar, karena pendidik disini lebih
banyak mengikuti gerak kehidupan bayi itu sendiri.
Masa kanak-kanak komunikasi terletak dalam pergaulan main yang
sifatnya mendidik, dan hal ini banyak menyita perhatian kita. Asal kperluan
jasmaniah terpenuhi, kesempatan bermain tidak dihalangi maka anak didik tak
menjadi kerepotan pendidiknya.
Masa anak-anak adalah masa pencarian
pengetahuan sebanyak mungkin. Masa ini adalah masa realistis, dank arena itu
komunikasi antara pendidik dan peserta didik bersifat stabil.
Pada masa remaja kita mulai
menghadapi peserta didik yang menyadari Kediri sendiriannya dengan lebih matang,
dan siap berargumentasi denga pengetahuan yang diperoleh pada masa anak-anak.
Mereka sudah dapat mebanding dan menilai, dank arena itu pendidik yang ideal
bagi mereka tetapi bertindak tegas.
c.
Peserta didik dilihat
dari kemampuannya
Untuk keperluan pengertian tentang
hal ini kita membgi peserta didikmenjadi dua kelompok besar: mereka yang
kemampuan dasarnya berada pada ukuran normal keatas, dan mereka yang kemampuan
dasarnya dibawah normal.
INTERAKSI PEDAGOGIS ANTARA
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Dimensi-dimensi interaksi sosial
a.
Interaksi sosial
didalam situasi belajar-mengajar ditandai dengan hubungan pkerjaan.
b.
Interaksi
sosial didalam situasi belajar-mengajar selalu bertujuan untuk mencapai sesuatu
untuk kepentingan murid.
c.
Interaksi
sosial disini ditandai dengan kemauan guru untuk membantu murid mencapai suatu
kepandaian atau keterampilan serta sikap tertentu.
d.
Sebaliknya
interaksi sosial disini berlandaskan anggapan murid bahwa guru itu dapat
membantunya dalam hal-hal tertentu da dalam perkembangannya.
Ciri-ciri interaksi belajar-mengajar
a.
Interaksi belajar
mengajar bertujuan untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu .
b.
Ada suatu prosedur
(jalannya interaksi) yang sengaja direncanakan untuk mencpai suatu tujuan.
c.
Interaksi
belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan material yang khusus.
d.
Interaksi
belajar-mengajar ditandai dengan aktivitas murid.
Jenis interaksi dilihat dari jumlah murid.
§ Jenis
interaksi individual
Pada interaksi ini anak banyak
mendapat kesempatan untuk mengalami berbagai proses belaja, karena guru hanya
berbicara pada ia seorang, sehingga kesempatan banyak diberikan kepadanya.
§ Interaksi
belajar mengajar berkelompok
Jenis ini yang sekarang banyak
dipakai. Hal itu disebabkan karena cara ini lebih murah dan lebih cepat.
Murahnya dilihat dari jumlah guru dan peralatan yang diperlukan. Murid disini
dapat lebih banyak dapat kesempatan berkembang, karena pergaulan antar murid
satu sama lain.
§ Interaksi
belajar mengajar dengan tim guru.
Caranya ialah dengan membagi tugas
antar guru-guru tersebut sesuai dengan
keahliannya dan masing-masing bergiliran melakukan interaksi.
Interaksi belajar mengajar dengan perantara modul.
Pengertian modul ini dibawa kedalam
dunia pendidikan. Artinya satu kumpulan berbagai bahan dan tugas pelajaran yang
merupakan seperangkat alat pelajaran untuk mencapai suatu tujuan intruksional
tertentu.
Syarat-syarat interaksi belajar-mengajar
a.
Interaksi
belajar-mengajar harus bertujuan
b.
Setelah tujuan
ditemukan tentukanlah bahan pelajaran yang akan menjadi pokok masalah antara
guru dan murid.
c.
Tentukanlah prosedurnya
atau uraian kegiatannya.
d.
Harus ditetapkan metode
yang dipakai serta jenis peralatan pendidikan apa yang harus digunakan.
e. Suatu
interaksi adalah perjalanan suatu kebulatan kegiatan dan pelajaran. Dan
juga harus ada evaluasi.
1 komentar:
SEMOGA MEMBANTU PARA PEMBACA
Posting Komentar