Senin, 30 Juli 2012

Resume Pedagogik BAB 5 : Pendidik dan Peserta Didik

Diposting oleh littlecloud di 23.20

BAB 5
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
PENDIDIK
Pengertian Pendidik
            Pendidik adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya pendidikan, sejalan dengan itu ada juga yang menyatakan bahwa pendidik adalah orang dewasa yang membantu terhadap anak didik agar menjadi dewasa.
            Dalam UU No. 2o tahun 2003 pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
            Sedangkan dalam UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Ciri-ciri Pendidik
            Ciri utama seorang pendidik adalah adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya terhadap anak didik. Kewibawaan adalah suatu pengaruh yang diakui kebenaran dan kebesarannya, bukan sesuatu yang memaksa.
            Ciri kedua seorang pendidik adalah mengenal peserta didiknya.
            Ciri ketiga seorang pendidik adalah mau membantu peserta didiknya maka bantuan yang diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.

Syarat-syarat Pendidik
1.      Seorang pendidik harus mengetahui tujuan pendidikan
2.      Seorang pendidik harus mengenal peserta didiknya
3.      Seorang pendidik harus tahu prinsip dan penggunaan alat pendidikan
4.      Ia harus mempunyai sikap bersedia membantu peserta didik
5.      Ia harus dapat beridentifikasi terhadap muridnya.

Jenis-jenis Pendidik
            Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi pendidik di keluarga, sekolah dan masyarakat, masing-masing komponen tersebut ada bertanggung jawabnya yang juga dikatakan sebagai pendidik.

PESERTA DIDIK
Pengertian Peserta Didik
            Peserta didik adalah umat amnesia yang diakui haknya sebagai individu dan mempunya tanggung jawab sosial dengan demikian peserta didik dikatakan sebagai anak manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan pendidik.
            Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
a.       Kelemahan dan Ketidakberdayaan
            Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya. Kelemahan yang dimiliki oleh anak adalah kelemahan rohaniah dan jasmaniah, maka dia tidak kuat oleh gangguan cuaca, keadaan tubuh yang basah, panas atau dingin. Begitu juga rohaniahnya, dia tidak mampu membedakan keadaan yang berbahaya dan menyenangkan. Kelemahan dan ketidakberdayaan makin lama makin hilang berkat pendidikan.

b.      Peserta didik yang berkembang atau belajar
            Bayi yang normal atau sehat tidak pernah diam. Kalu sudah pandai berpindah tempat ia tak mau diam barang sebentar. Apa saja yang ia temukan ia raba dan ia coba. Semua ingin ia ketahui.
             Dalam sorotan ini maka menjadi jelas bagi kita bahwa kegiatan peserta didik yang menunjukkan cirri khas itulah yang dapat memungkinkan kita memberikan pendidikan kepadanya. Sebab kalau tak ada ini amat diragukan bagaimana kita akan membuatnya berkembang, sebab berkembang memerlukan hal yang bersifat dasar, yaitu keinginan dari anak sendiri untuk berkembang.

c.       Peserta didik yang igin menjadi diri sendiri
            Kita mengetahui bahwa hal ini penting baginya, karena untuk dapat bergaul dalam masyarakat, seseorang itu harus merupakan diri sendiri atau pribadi itu. Tanpa itu maka manusia akan menjadi “yesmen”, manusia  masa yang tak punya pribadi.

Jenis-jenis peserta didik
a.                Peserta didik menurut tahap perkembangan
§ Bayi (kira-kira sejak lahir sampai umur satu tahun)
§ Kanak-kanak (1tahun sampai 7 tahun)
§ Anak-anak (7 tahun sampai 13 tahun)
§ Remaja (13 tahun ke atas)
     Masa bayi ini bersifat tidak berdaya di satu pihak akan tetapi pihak lain menunjikkan hasrat berkembang yang tak kunjung berhenti dan dengan semangat yang mengagumkan.
     Masa kanak-kanak adalah masa eksplorasi  (penyelidikan). Masa ini penuh dengan kegairahan untuk melihat dan mengetahui sebanyak-banyaknya.
     Anak-anak adalah mereka yang menginjak masa yang lebih luas daripada dunia kanak-kanak. Masa ini adalah masa perkembangan yang lebih luas. Masa anak-anak lebih  ditandai kepada kehidupan intelektualisme dalam arti pengenalan dunia yang lebih luas dan sedikit abstrak, serta dunia khayal.
     Masa remaja adalah masa untuk menyesuaiakan diri peserta didik menjadi lebih matang dalam segi sosialnya, disamping ia belajar lebih banyak mengenai kematangan rukhaniah dalam segi tanggung jawab dan kematagan perasaan serta berfikir.

b.         Peserta didik dibedakan menurut hubungannya dengan pendidik
            Masa bayi hubungan antara peserta didik dan pendidik itu tidak menjadi soal benar, karena pendidik disini lebih banyak mengikuti gerak kehidupan bayi itu sendiri.
            Masa kanak-kanak  komunikasi terletak dalam pergaulan main yang sifatnya mendidik, dan hal ini banyak menyita perhatian kita. Asal kperluan jasmaniah terpenuhi, kesempatan bermain tidak dihalangi maka anak didik tak menjadi kerepotan pendidiknya.
            Masa anak-anak adalah masa pencarian pengetahuan sebanyak mungkin. Masa ini adalah masa realistis, dank arena itu komunikasi antara pendidik dan peserta didik bersifat stabil.
            Pada masa remaja kita mulai menghadapi peserta didik yang menyadari Kediri sendiriannya dengan lebih matang, dan siap berargumentasi denga pengetahuan yang diperoleh pada masa anak-anak. Mereka sudah dapat mebanding dan menilai, dank arena itu pendidik yang ideal bagi mereka tetapi bertindak tegas.

c.         Peserta didik dilihat dari kemampuannya
            Untuk keperluan pengertian tentang hal ini kita membgi peserta didikmenjadi dua kelompok besar: mereka yang kemampuan dasarnya berada pada ukuran normal keatas, dan mereka yang kemampuan dasarnya dibawah normal.

INTERAKSI PEDAGOGIS ANTARA PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Dimensi-dimensi interaksi sosial
a.         Interaksi sosial didalam situasi belajar-mengajar ditandai dengan hubungan pkerjaan.
b.         Interaksi sosial didalam situasi belajar-mengajar selalu bertujuan untuk mencapai sesuatu untuk kepentingan murid.
c.         Interaksi sosial disini ditandai dengan kemauan guru untuk membantu murid mencapai suatu kepandaian atau keterampilan serta sikap tertentu.
d.        Sebaliknya interaksi sosial disini berlandaskan anggapan murid bahwa guru itu dapat membantunya dalam hal-hal tertentu da dalam perkembangannya.

Ciri-ciri interaksi belajar-mengajar
a.         Interaksi belajar mengajar bertujuan untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu .
b.         Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang sengaja direncanakan untuk mencpai suatu tujuan.
c.         Interaksi belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan material yang khusus.
d.        Interaksi belajar-mengajar ditandai dengan aktivitas murid.

Jenis interaksi dilihat dari jumlah murid.
§   Jenis interaksi individual
            Pada interaksi ini anak banyak mendapat kesempatan untuk mengalami berbagai proses belaja, karena guru hanya berbicara pada ia seorang, sehingga kesempatan banyak diberikan kepadanya.

§   Interaksi belajar mengajar berkelompok
            Jenis ini yang sekarang banyak dipakai. Hal itu disebabkan karena cara ini lebih murah dan lebih cepat. Murahnya dilihat dari jumlah guru dan peralatan yang diperlukan. Murid disini dapat lebih banyak dapat kesempatan berkembang, karena pergaulan antar murid satu sama lain.
§   Interaksi belajar mengajar dengan tim guru.
            Caranya ialah dengan membagi tugas antar guru-guru tersebut  sesuai dengan keahliannya dan masing-masing bergiliran melakukan interaksi.

Interaksi belajar mengajar dengan perantara modul.
            Pengertian modul ini dibawa kedalam dunia pendidikan. Artinya satu kumpulan berbagai bahan dan tugas pelajaran yang merupakan seperangkat alat pelajaran untuk mencapai suatu tujuan intruksional tertentu.

Syarat-syarat interaksi belajar-mengajar
a.         Interaksi belajar-mengajar harus bertujuan
b.         Setelah tujuan ditemukan tentukanlah bahan pelajaran yang akan menjadi pokok masalah antara guru dan murid.
c.         Tentukanlah prosedurnya atau uraian kegiatannya.
d.        Harus ditetapkan metode yang dipakai serta jenis peralatan pendidikan apa yang harus digunakan.
e.    Suatu interaksi adalah perjalanan suatu kebulatan kegiatan dan pelajaran. Dan juga harus ada evaluasi.

1 komentar:

Blogger sumarnoygn58.com mengatakan...

SEMOGA MEMBANTU PARA PEMBACA

Posting Komentar

 

Me, and In Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review